RASA YANG KELUAR DARI WARGA PERBATASAN

Pengalaman 3 bulan di perbatasan indonesia malaysia membuka hati saya untuk lebih memahami betapa tersisihnya masyarakat di perbatasan.
Sempat beberapa kali ngobrol dengan warga setempat tentang keresahan terhadap pemerataan pembangunan pemerintah yang menyentuh mereka,terlalu banyak keprihatinan imbas dari rasa kecewa terhadap pemerintah yang dianggap lamban menyentuh warga perbatasan,beragam pendapat mulai dari terbantunya mereka dengan produk negara tetangga yang lebih murah dan mudah di dapat hingga lebih tertatanya kehidupan warga perbatasan di negara tetangga.
Perasaan ini membentuk karakter kecintaan terhadap satu loyalitas masyarakat akan nasionalis rasional dengan segala yang meraka rasa.
Tak heran jika ada 2 mata uang di Nanga Badau ,kalimantan barat karena banyak transaksi lancar masyarakat Nanga badau di negara malaysia dengan akses yang mudah serta murah.
Ini bukan lagi PR pemerintah ,tapi kecerdasan pemerintah untuk bersaing mensejahterakan warga perbatasan agar mereka berjuang menjaga lahan kedaulatan NKRI dengan sepenuh hati .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FENOMENA KAUM MUNAFIKUN , BERIMBAS KAUM KAFIR BERANI MELECEHKAN ISLAM

Antisipasi besarnya debit air ciledug kulon merehab beberapa jembatan utama